وَمِنْ حَيْثُ خَرَجْتَ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَإِنَّهُ لَلْحَقُّ مِن رَّبِّكَ وَمَا اللّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ
"Dan dari mana saja kamu keluar, maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram, sesunggunhnya ketentuan itu benar-benar sesuatu yang haq dari Tuhanmu." (Q.S. Al-Baqarah [2] : 149).

Heboh mengenai perubahan arah Kiblat, beberapa ulama, pengurus masjid dan ummat Islam sempat terusik dan mendatangkan kebimbangan. Polemik yang berkembang tersebut sebenarnya tak perlu ada, kalau sama-sama harus kembali kepada firman Allah swt. secarakaffah atau menyeluruh. Ayat yang menuntun arah kiblat tidak hanya satu, tapi banyak. Sangatlah bijak, bila dalam mencari solusi mulia ini menggunakan akal pikiran jernih dan tetap menjaga ukhuwah Islamiyyah (kesatuan ummat Islam).
Allah swt sengaja membuat Ka'bah sebagai titik tumpuan atau pusat hadap bagi manusia, baik yang masih hidup untuk sholat maupun mayat yang dikubur. Baik bangunan Masjid maupun tempat pemakaman. Terlepas dari pertimbangan itu semua, dengan tidak mengurangi rasa hormat kami dan senantiasa tawakkal kepada Allah swt tulisan ini menawarkan cara-cara Penentuan Arah Kiblat Sistem Bayangan (PAK SBy). Tentunya bayangan ini bersumber dari matahari yang menyinari tiang tegak. Bayangan yang berada di tanah tersebut, tiap saat terus bergerak, sehingga membentuk garis lurus yang terkadang panjang dan pendek, serong kanan atau kiri.
Bila kita cermati dengan seksama tiap hari, pukul berapa garis bayangan ini akan tertuju ke Ka'bah dan kapan pula akan membentuk shaff sholat secara tepat. Memperhatikan bayangan dari sinar matahari, ini merupakan salah satu petunjuk dari Allah swt sesuai firmanNya :
أَلَمْ تَرَ إِلَى رَبِّكَ كَيْفَ مَدَّ الظِّلَّ وَلَوْ شَاء لَجَعَلَهُ سَاكِناً ثُمَّ جَعَلْنَا الشَّمْسَ عَلَيْهِ دَلِيلاً
" Apakah kamu tidak memperhatikan (penciptaan) Tuhanmu, bagaimana Dia memanjangkan (dan memendekkan) bayang-bayang; dan kalau Dia menghendaki niscaya Dia menjadikan tetap bayang-bayang itu, kemudian Kami jadikan matahari sebagai petunjuk atas bayang-bayang itu." (Q.S. Al-Furqan [25] : 45)
Ada beberapa urutan faktor untuk melaksanakan PAK SBy ini, yaitu :
- Berapa derajat arah Kiblat dari Jakarta.
- Berapa derajat As-Samt (azimuth) matahari pada waktu bayangannya membentuk garis shaff sholat.
- Berapa derajat As-Samt (azimuth) matahari pada waktu bayangannya mengarah ke Kiblat.


Berdasarkan perhitungan, maka :
- Posisi azimuth matahari yang digunakan sebagai garis shaff di Jakarta adalah : 25,1° atau 25° 06’.
- Posisi azimuth matahari yang digunakan sebagai arah kiblat di Jakarta adalah : 295,1° atau 295° 06’ .
Tabel di bawah ini adalah jadwal matahari selama Ramadhan 1431 H (2010 M) yang akan melintasi posisi di atas.

BAGAIMANA CARA MENENTUKAN GARIS SHAFF ATAU ARAH KIBLAT ?
Misalkan pengukuran dilaksanakan pada tanggal 11-08-2010.
- Persiapkan pengukuran setengah jam sebelum jadwal ± 10:45 WIB.
- Tancapkan tiang tegak lurus atau manfaatkan dinding bangunan, yang memungkinkan terjadinya bayangan.
- Stel jam anda secara benar atau melalui telepon 021103.
- Tunggu detik-detik waktu sesuai jadwal.
- Amatilah bayangan pada pukul 11:16:53 WIB. Segera berilah tanda garis pada bayangan tiang tegak tersebut. Itulah garis shaff yang akurat.
- Amatilah bayangan pada pukul 15:06:21 WIB. Segera berilah tanda garis pada bayangan tiang tegak tersebut. Itulah garis yang mengarah ke Kiblat secara akurat.
Dengan pengukuran dua cara tersebut, bila diletakkan sajadah, insya Allah antara dua sisi sajadah yang membentuk 90° akan ada kecocokan .
SARAN :
- Oleh karena cuaca sulit diprediksi, baik mendung, hujan, dll, dimohon pengukuran shaff dan kiblat dapat dilakukan pada kesempatan pertama yaitu saat matahari terang, sehingga kita akan memperoleh bayangan yang jelas.
- Untuk memperoleh hasil yang lebih akurat, seyogyanya pengukuran dilakukan ketika bayangan tiang lebih panjang. Misalnya bayangan pada tanggal 11-8-2010 akan lebih panjang daripada bayangan tanggal 9-9-2010.
Selamat mencoba, semoga ibadah kita semakin sempurna. (*Hr)